mengenaipengetahuan tentang memahami strategi, metode maupun media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran dan mampu memotivasi peneliti untuk selalu mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mengajar. H. Penegasan Istilah 1. Secara Konseptual a.
SOAL DAN JAWABAN TEKNOLOGI pengertian teknīlīgi pe!"elaaran $Ja%a" &' Teknīlīgi pe!"elaaran instructional technology !er*pakan s*at* "i+ang kaian k,*s*s spesialisai il!* pen+i+ikan +engan "ent*k ī"ek -īr!al ī"elaar/ pa+a !an*sia se0ara pri"a+i ata* īang terga"*ng +ala! s*at* īrganisasi2+an "elaar ti+ak ,anīa +ala! lingk*p persekīla,an le!"aga pen+i+ikan ata*p*n pelati,ana2tetapi *ga pa+a īrganisasi2!isalnīa kel*arga2 !asīarakat2 +*nia *sa,a2 "a,kan pe!erinta, +asar apaka, īang +ia+ikan a0*an teknīlīgi pe!"elaaran $Ja%a" &1. Pen+ekatan sīste! system approach. 3. Berīrientasi pa+a peserta +i+ik learner centered .4. Pe!an-aatan s*!"er "elaar se!aksi!al +an se"er5ariasi !*ngkin untilizing learning resources . t**an *ta!a teknīlīgi pen+i+ikan $Ja%a" & - T**an *nt*k !e!e0a,kan !asala, "elaar ata* !e!-asilitasi kegiatan pe!"elaaran. Teknīlīgi pe!"elaaran se"agai perangkat l*nak software technology tang "er"ent*k 0ara'0ara īang siste!atis +ala! !e!e0a,kan !asala, pe!"elaaran se!akin 0anggi, +an !en+apat te!pat se0ara l*as +ala! +*nia paen+i+ 0iri *ta!a teknīlīgi pe!"elaaran īang !engala!i perke!"angan pesat $Ja%a" &1. Menerapkan perka!"angan sīste!.3. Mengg*nakan s*!"er "elaar sel*as !* Bert**an !eningkatkan k*alitas "elaar !an* Berīrientasi pa+a kegiatan instr*ksiīnal in+i5i+* 7 ka%asan teknīlīgi pe!"elaaran $Ja%a" & Penge!" Pe! Pengelīlaan2 + Penilaian. pengertian ka%asan +esain +an ka%asan penge!"angan $Ja%a" & - Ka%asan +esain a+ala, ka%asan perta!a teknīlīgi pe!"elaaran ata* peran0angan īang !en0ak*p penerapan "er"agai teīri2prinsip2+an prīse+*r +ala!!elak*kan peren0anaan ata* !en+esain s*at* prīgra! ata* kegiatan pe!"elaaran īang +ilak*kan se0ara site!atis2 seperti 9 1. Dasain sīste! pe!"elaaran2 3. Dasain pesan2 4. Strategi pe!"alaaran2 6. Karakteristik peserta +i+ik. - Ka%asan penge!"agan a+ala, penge!"angan īang "erarti prīses penere!a,an spesi-ikasi +esain ke+ala! "ent*k -isik2 seperti 9 1. Teknīlīgi 0etak2 3. Teknīlīgi A*+iī5is*al2 4. Teknīlīgi "er"asis 0ī!p*ter2 6. Teknīlīgi !*lti!e+ia..Jelaskan pengertian ka%asan Pe!a-aatan2 Pengelīlaan2 +an ka%asan Penilaian$Ja%a" & - Ka%asan Pe!an-aatan a+ala, tin+akan !engg*nakan !etī+e +an !ī+el instr*ksiīnal2"a,an +an peralatan !e+ia *nt*k !eningkatkan s*asana pe!"elaaran. - Ka%asan Pengelīlaan a+ala, !elip*ti pengen+alian teknīlīgi pe!"elaaran !elal*i9 pern0anaan2pengīrganisasian2pengkīīr+inasian +an s*per5ise. - Ka%asan Penilaian a+ala, !er*pakan prīses penent*an !e!a+ai ti+aknīa pe!"elaaran +an "elaar īang !en0ak*p 9 1. Analisis !asala, 3. Peng*k*ran a0*an patīkan 4. Penilaian -īr!ati- 6. Penilaian s*!ati-.;.Se"*kan "agian'"agian ka%asan Pe!an-aatan +an ka%asan Pengelīlaan $Ja%a" $ - Bagian ka%asan Pe! !e+ inī +an instit*siī +an reg*lasi. - Bagian ka%asan Pengelī prīī s*!" sīste! penīa! in-īr!asi.<.Bagai!ana p*laka, peranan teknīlīgi pen+i+ikan +an pe!"elaaran +ala! !e!e0a,kan !asala,2k,*s*snīa +ala! perl*asan akses +an peningkatan !*t* pen+i+ikan $Ja%a" & penulistanyai dengan pertanyaan tentang Media pembelajaran seni pada prinsipnya sama dengan media pembelajaran yang digunakan pada pelajaran lain. Secara umum, media yang digunakan adalah media audio, visual, dan audio visual. Sulit bagi seseorang yang tidak berbakat dalam satu bidang untuk mempelajari Hai, Sobat Guru Penyemangat. Bagaimana kabarmu hari ini, masih betah mengikuti pembelajaran daring?Semoga masih betah, ya. Kegiatan belajar online dari rumah masih akan terus berlanjut selama pandemi belum menyingkir dari Bumi memasuki tahun kedua, ya? Tiada terasa. Tapi pastinya, sudah ada banyak terobosan untuk menghasilkan sistem pembelajaran daring yang efektif, efisien, bermakna dan begitu, belum tentu semua orang sudah paham dengan seperti apa sesungguhnya pembelajaran daring, kan?Maka dari itulah, di sini bakal menghadirkan contoh pertanyaan tentang pembelajaran daring berikut dengan ada 33 pertanyaan sekaligus jawaban ringkas dan padat mengenai pembelajaran daring dan segenap komponen yang termasuk di segenap pertanyaan berikut juga bisa dijadikan soal atau latihan. Oke. Langsung disimak saja, ya1. Pembelajaran daring adalahā¦JawabDaring sejatinya merupakan kependekan dari ādalam jaringanā, sama seperti istilah online. Dengan demikian, pembelajaran daring adalah kegiatan belajar-mengajar yang pelaksanaannya ditempuh dengan menggunakan media jejaring Apa perbedaan pembelajaran daring dengan luring?JawabPembelajaran daring bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja asalkan terhubung dengan sinyal pembelajaran luring masih terbatas oleh jarak, waktu, saling temu, dan harus datang ke kelas atau ruangan lain untuk bertatap Apakah pembelajaran daring bisa dikatakan efektif?JawabTergantung. Pembelajaran daring adalah opsi alias pilihan terbaik karena saat ini kita sedang dihantui oleh pandemi. Seyogyanya pembelajaran tatap muka jauh lebih begitu, efektivitas pembelajaran daring dapat diwujudkan dengan cara memenuhi semua komponen kebutuhan dari daring itu sendiri seperti sinyal internet, kuota, media, hingga metode pembelajaran yang efektif dan Lengkapnya, boleh baca Cara Belajar Efektif dan Efisien di Rumah maupun di Sekolah4. Metode apa saja yang cocok digunakan dalam pembelajaran daring?JawabAda banyak. Guru bisa memanfaatkan berbagai aplikasi digital berbasis kelas online seperti Google Classroom, Grup Whatsapp, Grup Telegram, hingga Grup itu, guru pula bisa mengadakan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi video conference yang memungkinkan siswa bisa bertatap muka seperti Zoom dan Google Media belajar apa saja yang bisa membuat pembelajaran daring lebih efektif?JawabSemua media belajar akan efektif bila digunakan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Misalnya, kuis online, Google Slide, Blog guru, hingga Apakah pembelajaran daring kalian selama ini menyenangkan?JawabYa, pembelajaran daring menyenangkan ketika sistem belajarnya tidak pasif dan monoton. Namun, belajar online jadi membosankan ketika terlalu banyak Mengapa dalam belajar online siswa sering mengeluh tentang banyaknya tugas?JawabBisa jadi tidak ada kolaborasi yang apik antara guru mata pelajaran satu dengan guru mata pelajaran lainnya sehingga tugas yang mereka berikan sangat bisa pula manajemen belajar dan pengerjaan tugas siswa yang kurang baik. Ketika siswa sering menumpuk tugas, ketika itu pula tugasnya akan terasa Apa saja tantangan siswa ketika mengikuti pembelajaran daring dari rumah?JawabTantangan dari diri siswa sendiri yaitu fokus belajar, perhatian belajar, kesiapan buku tulis dan media belajar hingga semangat belajar. Sedangkan tantangan eksternal seperti ketersediaan gadget, kuota internet, hingga sinyal yang Apa saja tantangan guru dalam mengajar daring?JawabTantangan utama guru adalah pengggunaan aplikasi pembelajaran berbasis digital. Guru dituntut harus cepat akrab dengan teknologi untuk mendukung pembelajaran lainnya seperti kesulitan akses sinyal internet, perbedaan kebutuhan belajar siswa, hingga memilah dan memilih materi ajar tanpa mengorbankan Apa saja tantangan sekolah dalam mendukung suksesnya pembelajaran daring?JawabTantangan utama sekolah adalah menyediakan fasilitas belajar online untuk guru dan siswa seperti pendataan penyaluran kuota internet, program pelatihan guru, hingga menjadi kolaborator atas komunikasi guru, siswa, dan wali Apa saja tantangan orang tua dalam mendukung anaknya belajar daring?JawabTantangan orang tua biasanya berkisar pada pembelian kebutuhan kuota internet dan menyediakan ruangan atau tempat belajar yang nyaman untuk Seberapa penting pendampingan orang tua ketika anak belajar online di rumah?JawabSangat penting. Tanpa pendampingan, siswa akan kelabakan belajar di rumah. Siswa hanyalah manusia biasa yang belum sepenuhnya mampu belajar secara Apakah kurikulum darurat bermanfaat untuk menyukseskan pembelajaran daring?JawabTergantung. Tidak semua guru dan sekolah bisa menerapkan kurikulum darurat karena tantangan tiap-tiap sekolah Apakah semua guru boleh menggunakan kurikulum darurat?JawabBoleh saja. Meski begitu, harus disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan para peserta Apa saja manfaat yang didapat siswa selama belajar daring?JawabSiswa lebih mengenal berbagai media pembelajaran berbasis digital. Selain itu, siswa juga bisa belajar dari Apa saja manfaat yang didapatkan guru selama mengajar daring?JawabUtamanya adalah penguasaan teknologi pembelajaran. Selain itu, semakin ke sini guru semakin bisa menghadirkan inovasi dan kreasi pembelajaran dalam mendukung upaya digitalisasi Bagaimana cara mewujudkan pembelajaran daring efektif dan menyenangkan?JawabBanyak komponen pembelajaran yang harus dimaksimalkan mulai dari kesehatan siswa, kesiapan siswa, kesiapan guru, hingga kesiapan sarana dan prasarana belajar lebih jelasnya silakan baca di 10 Kiat Mewujudkan PJJ yang Efektif dan Menyenangkan18. Apa saja keluh kesah siswa selama belajar daring?JawabKeluh siswa mungkin saja banyak dan beragam yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat mereka belajar. Biasanya berkisar tentang ketiadaan gadget, tidak ada kuota, hingga jaringan internet yang tidak bisa dibaca di Keluh Kesah Siswa Selama Pembelajaran Daring19. Apa saja kendala belajar online yang biasanya dirasakan siswa?JawabCukup banyak kendala. Bahkan, kendala tersebut tidak hanya datang dari siswa melainkan juga dari orang tua, guru, hingga bisa dibaca di Ragam Kekurangan dan Kendala Belajar Daring20. Bagaimana cara menumbuhkan perhatian belajar siswa selama pembelajaran daring berlangsung?JawabCara terbaik untuk menumbuhkan perhatian belajar siswa selama pembelajaran daring ialah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan siswa subjek, dan jadikan pula mereka objek belajar. Mintalah mereka untuk berbicara, berargumen, dan berpendapat, lalu jangan lupa beri siswa Apakah kegiatan belajar daring mampu meningkatkan produktivitas belajar siswa?JawabSelama siswa tidak bosan dan tugas tidak terlalu menumpuk, sebenarnya produktivitas belajar mereka bisa ialah dengan menghadirkan catatan aktivitas belajar harian bersama pendampingan oleh guru dan orang tua,22. Apakah pembelajaran daring akan dipermanenkan?JawabTidak. Pembelajaran daring hanyalah bagaimanapun, belajar tatap muka itu lebih efektif. Meski begitu, perlu juga dikolaborasikan dengan pembelajaran daring atau yang kita kenal dengan istilah Blended mau memahami lebih lanjut, silakan baca di Langkah-langkah dan Manfaat Blended Learning23. Apakah dalam pembelajaran daring harus ada sinyal internet?JawabYa. Jikalau tidak ada sinyal internet maka pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan. Pun demikian dengan kebutuhan lainnya seperti gawai dan kuota Bagaimana cara menggelar pembelajaran daring di sekolah 3T?JawabBelum bisa selama tidak tersedia jaringan internet. Agar sukses, sekolah 3T selama pandemi bisa menerapkan sistem belajar luring, sistem belajar guru kunjung, atau membentuk kelompok Apakah banyak siswa yang absen saat belajar online dari rumah? Bagaimana cara mengatasinya?JawabTerkadang cukup banyak siswa yang bolos saat belajar online seraya berdalih bahwa āaku tidak punya kuota internetā.Cara mengatasinya adalah dengan menjalin komunikasi dan keterbukaan antara pihak guru, siswa, dan orang Mengapa saat belajar daring kuota internet cepat habis?JawabSalah satu penyebab mengapa kuota internet cepat habis saat belajar daring adalah penggunaan media pembelajaran yang boros kuota seperti Zoom, Google Meet, dan mengatasinya, perlu ada variasi mengajar dengan menggunakan media ajar lain yang tidak memerlukan terlalu banyak kuota Apakah pembelajaran daring sama bagusnya dengan pembelajaran tatap muka?JawabTentu saja pembelajaran tatap muka lebih baik. Namun pembelajaran daring bisa disebut sebagai opsi saja, selama ini pembelajaran daring telah mengakibatkan penurunan kualitas pendidikan bisa dibaca di Benarkah PJJ Telah Menurunkan Kualitas Pendidikan Karakter Para Generasi Muda?28. Seperti apa pembelajaran daring yang ideal itu?JawabPembelajaran daring yang ideal dapat terwujud ketika ada siswa, ada guru, ada sinyal internet yang stabil, ada gadget, ada perhatian belajar, aktif, kreatif, inovatif, dan banyak variasi metode Apa saja kompetensi yang perlu diperbaharui oleh guru dalam mengajar daring?JawabKompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Digital. Sebenarnya ada 9, yang selengkapnya bisa disimak di 9 Kompetensi Utama Para Guru dan Siswa Abad 2130. Apa saja harapan siswa untuk pembelajaran daring?JawabHarapan yang paling utama ialah pemenuhan kebutuhan saran dan prasarana. Selain itu, siswa mengharapkan adanya variasi mengajar dan tidak terlalu banyak Apa saja harapan guru untuk pembelajaran daring?JawabHarapan guru relatif sama, yaitu pemenuhan fasilitas belajar-mengajar online. Selain itu, diharapkan bagi tiap-tiap Dikbud daerah untuk rutin menggelar pelatihan pembelajaran berbasis digital untuk Bagaimana dengan harapan orang tua selama mendampingi siswa belajar dari rumah?JawabHarapan utama orang tua adalah segera digelar pembelajaran tatap muka. Terkadang mereka cukup sibuk mencari rupiah sehingga tidak sempat mendampingi anak dalam waktu yang demikian pula dari sisi kebutuhan belajar daring seperti kuota internet dan semua orang tua mampu membeli kuota secara rutin. Maka dari itu, penyaluran kuota internet harus tepat Dari sekian banyak gagasan, apa sebenarnya poin utama dan terpenting dari pembelajaran daring?JawabPoin terpenting nan utama dari pembelajaran daring bukanlah sinyal internet melainkan bagaimana caranya agar tiap-tiap siswa di negeri ini bisa mendapatkan akses atau layanan pendidikan yang setara.***Demikianlah 33 contoh pertanyaan tentang pembelajaran daring beserta jawabannya. Semoga ulasan ini bisa membantumu agar lebih memahami tentang belajar online secara lebih ya, jikalau ada pertanyaan lain atau permintaan ulasan baru terkait dengan tema ābelajar daringā, silakan request di kolom komentar GuruOrigin is unreachable Error code 523 2023-06-16 090003 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81dc2119d80c39 ⢠Your IP ⢠Performance & security by Cloudflare
MODELPEMBELAJARAN TENTANG TATA SURYA DI SEKOLAH DASAR Sebuah Alternatif Model Pembelajaran Skip siswa memiliki banyak pertanyaan yang sulit terjawab karena media yang terbatas; (5) siswa kurang tertarik dengan model belajar tersebut; (6) siswa hanya memperoleh pengetahuan pada tingkat ranah kognitif, yakni berupa identifikasi; (7) siswa Evaluasi Media PembelajaranEvaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses pembelajaran. Idealnya, efektivitas pelaksanaan proses pembelajaran diukur dari dua aspek, yaitu 1 bukti-bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem pembelajaran, dan 2 bukti-bukti yang menunjukkan berapa banyak kontribusi sumbangan media atau media program terhadap keberhasilan dan keefektifan proses pembelajaran itu. Evaluasi tentang kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan, karena sering kali media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. A. PROSES EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN. Apabila media dirancang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, maka pada saat mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran, hal ini sudah termasuk pula evaluasi terhadap media yang digunakan. Data empiris yang berkaitan dengan media pembelajaran, secara umum bersumber dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini. a. Apakah media pembelajaran yang digunakan efektif? b. Dapatkah media pembelajaran itu diperbaiki dan ditingkatkan? c. Apakah media pembelajaran itu efektif dari segi biaya dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa? d. Kriteria apa yang digunakan untuk memilih media pembelajaran itu? e. Apakah isi pembelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu? f. Apakah prinsip-prinsip utama penggunaan media yang dipilih telah diterapkan? g. Apakah media pembelajaran yang dipilih dan digunakan benar-benar mendapatkan hasil belajar yang direncanakan? h. Bagaimana sikap siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? B. TUJUAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN. Tujuan evaluasi media pembelajaran berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu sebagai berikut. a. Menentukan efektivitas media pembelajaran yang digunakan. b. Menentukan perbaikan atau peningkatan media pembelajaran yang digunakan c. Menetapkan cost-effective media yang digunakan, dilihat dari hasil belajar siswa. d. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas. e. Menentukan ketepatan isi pelajaran yang disajikan dengan media tersebut. f. Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. g. Mengetahui bahwa media pembelajaran tersebut benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan. h. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok interview perorangan, observasi mengenai perilaku siswa dan evaluasi media yang telah tersedia. Kegagalan mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, tentu saja merupakan indikasi adanya ketidakberesan dalam proses pembelajaran, khususnya penggunaan media pembelajaran. Dengan melakukan diskusi bersama siswa, maka kita akan dapat memperoleh informasi, bahwa siswa misalnya, lebih menyenangi belajar mandiri, dari pada belajar dengan pilihan media kita, atau siswa tidak menyukai penyajian materi pelajaran yang disajikan dengan menggunakan media transparansi, dan mereka merasa bahwa mereka akan dapat belajar lebih banyak lagi, jika pelajaran tersebut disajikan melalui video atau film. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa evaluasi bukanlah akhir dari siklus pembelajaran, tetapi justru merupakan awal dari suatu siklus pembelajaran berikutnya. C. KRITERIA EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Walker dan Hess 1984206 memberikan kriteria dalam me-review media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas. 1. Kualitas isi dan tujuan a. Ketepatan b. Kepentingan. c. kelengkapan d. Keseimbangan. e. Minat atau perhatian. f. Keadilan. g. Kesesuaian dengan situasi siswa. 2. Kualitas pembelajaran. a. Memberikan kesempatan belajar. b. Memberikan bantuan untuk belajar. c. Kualitas memotivasi. d. Fleksibilitas pembelajarannya. e. dengan program pembelajaran Kualitas sosial interaksi pembelajarannya. g. Kualitas tes dan penilaiannya. h. Dapat memberi dampak bagi siswa. i. Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya. 3. Kualitas teknis. a. Keterbacaan. b. Mudah digunakan. c. Kualitas tampilan atau layangan. d. Kualitas penanganan jawaban. e. Kualitas pengelolaan programnya. f. Kualitas pendokumentasiannya. D. MACAM MACAM EVALUASI Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kita kenal yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran termasuk ke dalamnya media untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Dalam bentuk finalnya, setelah diperbaiki dan disempurnakan orang lain atau mungkin anda sendiri, akan mengumpulkan data untuk menentukan apakah media yang anda buat itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif seperti yang anda laporkan. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. Kegiatan evaluasi dalam program pengembangan media pendidikan di sini akan dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses pengembangan media pendidikan ini membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoretis. Efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan tidak hanya bersifat teoritis tetapi benar-benar telah dibuktikan di lapangan. D. TAHAP TAHAP EVALUASI Ada tiga tahapan evaluasi formatif yaitu evaluasi satu lawan satu one to one, evaluasi kelompok kecil small group evaluation dan evaluasi lapangan field evaluation. Arief s. Sadiman dkk. 2002,175 1. Evaluasi satu lawan satu Pada tahap ini pilihlah dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang anda buat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu anda disain untuk belajar mandiri, biarkan dia mempelajarinya sementara anda mengamatinya. Ke dua orang siswa yang anda pilih tersebut hendaknya satu orang dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit di bawah rata-rata dan satu orang lagi di atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut a. jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang Anda buat tersebut; b. katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki; c. usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut. d. berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang dimediakan; e. sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk dipahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain; f. berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebutpost test; dan g analisis informasi yang terkumpul. Beberapa informasi yang dapat anda peroleh lewat kegiatan ini antara lain kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian yang tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-lambang visual, Kurangnya contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan penyajian yang keliru, pertanyaan atau petunjuk kurang jelas tujuan tak sesuai dengan materi dan sebagainya. Jumlah dua orang untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Setelah selesai, anda bisa mencobakannya kepada beberapa orang siswa yang lain dengan prosedur yang sama Anda dapat juga mencobakannya kepada ahli bidang studicontent expert. Mereka sering kali memberikan umpan balik yang bermanfaat. Atas dasar data atau informasi dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke kelompok kecil. 2. Evaluasi Kelompok Kecil. Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau media tersebut anda buat untuk siswa kelas I SMP maka pilihlah 10-20 orang siswa dari kelas I SMP. Mengapa jumlah tersebut? Sebab kalau kurang dari 10 data yang anda peroleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya bila lebih dari 20 data atau informasi yang anda peroleh melebihi yang Anda perlukan dan kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil. Prosedur yang perlu ditempuh adalah a.- jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya; b.berikan tes awal pretest untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan; c.sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut; d. catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan baik langsung ataupun tak langsung selama penyajian media e. berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai post test; f. Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin adakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan antara lain menarik tidaknya media tersebut, apa sebabnya; mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan; konsistensi tujuan dan materi program; cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah ditanyakan lewat kuesioner, informasi yang lebih detail dan jauh dapat dicari lewat diskusi ini; dan g.Analisis data-data yang terkumpul. Atas dasar umpan balik semua ini media disempurnakan. 3. Evaluasi lapangan Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu anda lakukan. Usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang kita buat sudah mendekati kesempurnaannya. Namun dengan itu masih harus dibuktikan. Lewat evaluasi lapangan inilah kebolehan media yang kita buat itu diuji. Pilih sekitar 30 orang siswa dengan berbagai karakteristiktingkat kepandaian, kelas, latar belakang jenis kelamin, usia. Kemajuan belajar dan sebagainya sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua tahap evaluasi terdahulu maupun lebih-lebih lagi untuk tahap evaluasi lapangan adalah apa yang disebut efek halo hallo effect.Situasi seperti muncul apabila media kita cobakan pada kelompok responden yang salah. Maksudnya apabila kita membuat program film bingkai lalu mencobakannya kepada siswa-siswa yang belum pernah melihat program film bingkai, atau transparansi OHP dan film kepada siswa-siswa yang belum pernah memperoleh sajian dengan transparansi atau melihat film. Pada situasi seperti ini informasi yang anda peroleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut a. mula-mula pilih siswa-siswa yang benar-benar mewakili populasi target, kira-kira 30 orang siswa. Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan keterampilan siswa yang ada. Tes kemampuan awal perlu dilakukan bila karakteristik siswa belum diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kita kenal benar siswa-siswa yang akan dipakai dalam uji coba tak perlu tes itu dilakukan; b.jelaskan kepada mereka maksud uji lapangan tersebut dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengeritik bahan-bahan atau media yang diberikan, karena mereka beranggapan sudah benar dan efektif. Usahakan mereka bersikap relaks dan berani mengemukakan penilaian Jauhkan sedapat mungkin perasaan bahwa uji coba ini menguji kemampuan mereka; c berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topik yang dimediakan; d. sajikan media tersebut kepada mereka. Bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencana pembuatannya Untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil atau belajar mandiri; e.catat semua respon yang muncul dan siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan; f. berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini post test dibandingkan dengan hasil tes pertamapre test akan menunjukkan seberapa efektif dan efisien media yang anda buat tersebut. g. berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya; dan h. ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi kemampuan awal, sekor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya. Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin disempurnakan. Demikianlah, dengan ketiga tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan. ___________________________ Sumber Arief s. Sadiman, dkk, 2002, media pendidikan, Jakarta raja grafindo persada Azhar Arsyad, 2002, media pembelajaran, Jakarta raja grafindo persada. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011, media pembelajaran, Bogor ghalia LyxPM.