PadaCapaian Pembelajaran PAUD, penyusunan tujuan pembelajaran mempertimbangkan laju perkembangan anak, bukan kompetensi dan konten seperti pada jenjang lainnya. Pada Pendidikan Khusus, selain kompetensi dan konten, tujuan pembelajaran juga mencakup variasi dan akomodasi layanan sesuai karakteristik peserta didik.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 090003 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81dc211b83b6f4 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

mengenaipengetahuan tentang memahami strategi, metode maupun media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran dan mampu memotivasi peneliti untuk selalu mengembangkan kreatifitas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mengajar. H. Penegasan Istilah 1. Secara Konseptual a.

SOAL DAN JAWABAN TEKNOLOGI pengertian teknlgi pe!"elaaran $Ja%a" &' Teknlgi pe!"elaaran instructional technology !er*pakan s*at* "i+ang kaian k,*s*s spesialisai il!* pen+i+ikan +engan "ent*k "ek -r!al "elaar/ pa+a !an*sia se0ara pri"a+i ata* ang terga"*ng +ala! s*at* rganisasi2+an "elaar ti+ak ,ana +ala! lingk*p persekla,an le!"aga pen+i+ikan ata*p*n pelati,ana2tetapi *ga pa+a rganisasi2!isalna kel*arga2 !asarakat2 +*nia *sa,a2 "a,kan pe!erinta, +asar apaka, ang +ia+ikan a0*an teknlgi pe!"elaaran $Ja%a" &1. Pen+ekatan sste! system approach. 3. Berrientasi pa+a peserta +i+ik learner centered .4. Pe!an-aatan s*!"er "elaar se!aksi!al +an se"er5ariasi !*ngkin untilizing learning resources . t**an *ta!a teknlgi pen+i+ikan $Ja%a" & - T**an *nt*k !e!e0a,kan !asala, "elaar ata* !e!-asilitasi kegiatan pe!"elaaran. Teknlgi pe!"elaaran se"agai perangkat l*nak software technology tang "er"ent*k 0ara'0ara ang siste!atis +ala! !e!e0a,kan !asala, pe!"elaaran se!akin 0anggi, +an !en+apat te!pat se0ara l*as +ala! +*nia paen+i+ 0iri *ta!a teknlgi pe!"elaaran ang !engala!i perke!"angan pesat $Ja%a" &1. Menerapkan perka!"angan sste!.3. Mengg*nakan s*!"er "elaar sel*as !* Bert**an !eningkatkan k*alitas "elaar !an* Berrientasi pa+a kegiatan instr*ksinal in+i5i+* 7 ka%asan teknlgi pe!"elaaran $Ja%a" & Penge!" Pe! Pengellaan2 + Penilaian. pengertian ka%asan +esain +an ka%asan penge!"angan $Ja%a" & - Ka%asan +esain a+ala, ka%asan perta!a teknlgi pe!"elaaran ata* peran0angan ang !en0ak*p penerapan "er"agai teri2prinsip2+an prse+*r +ala!!elak*kan peren0anaan ata* !en+esain s*at* prgra! ata* kegiatan pe!"elaaran ang +ilak*kan se0ara site!atis2 seperti 9 1. Dasain sste! pe!"elaaran2 3. Dasain pesan2 4. Strategi pe!"alaaran2 6. Karakteristik peserta +i+ik. - Ka%asan penge!"agan a+ala, penge!"angan ang "erarti prses penere!a,an spesi-ikasi +esain ke+ala! "ent*k -isik2 seperti 9 1. Teknlgi 0etak2 3. Teknlgi A*+i5is*al2 4. Teknlgi "er"asis 0!p*ter2 6. Teknlgi !*lti!e+ia..Jelaskan pengertian ka%asan Pe!a-aatan2 Pengellaan2 +an ka%asan Penilaian$Ja%a" & - Ka%asan Pe!an-aatan a+ala, tin+akan !engg*nakan !et+e +an !+el instr*ksinal2"a,an +an peralatan !e+ia *nt*k !eningkatkan s*asana pe!"elaaran. - Ka%asan Pengellaan a+ala, !elip*ti pengen+alian teknlgi pe!"elaaran !elal*i9 pern0anaan2pengrganisasian2pengkr+inasian +an s*per5ise. - Ka%asan Penilaian a+ala, !er*pakan prses penent*an !e!a+ai ti+akna pe!"elaaran +an "elaar ang !en0ak*p 9 1. Analisis !asala, 3. Peng*k*ran a0*an patkan 4. Penilaian -r!ati- 6. Penilaian s*!ati-.;.Se"*kan "agian'"agian ka%asan Pe!an-aatan +an ka%asan Pengellaan $Ja%a" $ - Bagian ka%asan Pe! !e+ in +an instit*si +an reg*lasi. - Bagian ka%asan Pengel pr s*!" sste! pena! in-r!asi.<.Bagai!ana p*laka, peranan teknlgi pen+i+ikan +an pe!"elaaran +ala! !e!e0a,kan !asala,2k,*s*sna +ala! perl*asan akses +an peningkatan !*t* pen+i+ikan $Ja%a" & penulistanyai dengan pertanyaan tentang Media pembelajaran seni pada prinsipnya sama dengan media pembelajaran yang digunakan pada pelajaran lain. Secara umum, media yang digunakan adalah media audio, visual, dan audio visual. Sulit bagi seseorang yang tidak berbakat dalam satu bidang untuk mempelajari Hai, Sobat Guru Penyemangat. Bagaimana kabarmu hari ini, masih betah mengikuti pembelajaran daring?Semoga masih betah, ya. Kegiatan belajar online dari rumah masih akan terus berlanjut selama pandemi belum menyingkir dari Bumi memasuki tahun kedua, ya? Tiada terasa. Tapi pastinya, sudah ada banyak terobosan untuk menghasilkan sistem pembelajaran daring yang efektif, efisien, bermakna dan begitu, belum tentu semua orang sudah paham dengan seperti apa sesungguhnya pembelajaran daring, kan?Maka dari itulah, di sini bakal menghadirkan contoh pertanyaan tentang pembelajaran daring berikut dengan ada 33 pertanyaan sekaligus jawaban ringkas dan padat mengenai pembelajaran daring dan segenap komponen yang termasuk di segenap pertanyaan berikut juga bisa dijadikan soal atau latihan. Oke. Langsung disimak saja, ya1. Pembelajaran daring adalah…JawabDaring sejatinya merupakan kependekan dari ā€œdalam jaringanā€, sama seperti istilah online. Dengan demikian, pembelajaran daring adalah kegiatan belajar-mengajar yang pelaksanaannya ditempuh dengan menggunakan media jejaring Apa perbedaan pembelajaran daring dengan luring?JawabPembelajaran daring bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja asalkan terhubung dengan sinyal pembelajaran luring masih terbatas oleh jarak, waktu, saling temu, dan harus datang ke kelas atau ruangan lain untuk bertatap Apakah pembelajaran daring bisa dikatakan efektif?JawabTergantung. Pembelajaran daring adalah opsi alias pilihan terbaik karena saat ini kita sedang dihantui oleh pandemi. Seyogyanya pembelajaran tatap muka jauh lebih begitu, efektivitas pembelajaran daring dapat diwujudkan dengan cara memenuhi semua komponen kebutuhan dari daring itu sendiri seperti sinyal internet, kuota, media, hingga metode pembelajaran yang efektif dan Lengkapnya, boleh baca Cara Belajar Efektif dan Efisien di Rumah maupun di Sekolah4. Metode apa saja yang cocok digunakan dalam pembelajaran daring?JawabAda banyak. Guru bisa memanfaatkan berbagai aplikasi digital berbasis kelas online seperti Google Classroom, Grup Whatsapp, Grup Telegram, hingga Grup itu, guru pula bisa mengadakan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi video conference yang memungkinkan siswa bisa bertatap muka seperti Zoom dan Google Media belajar apa saja yang bisa membuat pembelajaran daring lebih efektif?JawabSemua media belajar akan efektif bila digunakan sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Misalnya, kuis online, Google Slide, Blog guru, hingga Apakah pembelajaran daring kalian selama ini menyenangkan?JawabYa, pembelajaran daring menyenangkan ketika sistem belajarnya tidak pasif dan monoton. Namun, belajar online jadi membosankan ketika terlalu banyak Mengapa dalam belajar online siswa sering mengeluh tentang banyaknya tugas?JawabBisa jadi tidak ada kolaborasi yang apik antara guru mata pelajaran satu dengan guru mata pelajaran lainnya sehingga tugas yang mereka berikan sangat bisa pula manajemen belajar dan pengerjaan tugas siswa yang kurang baik. Ketika siswa sering menumpuk tugas, ketika itu pula tugasnya akan terasa Apa saja tantangan siswa ketika mengikuti pembelajaran daring dari rumah?JawabTantangan dari diri siswa sendiri yaitu fokus belajar, perhatian belajar, kesiapan buku tulis dan media belajar hingga semangat belajar. Sedangkan tantangan eksternal seperti ketersediaan gadget, kuota internet, hingga sinyal yang Apa saja tantangan guru dalam mengajar daring?JawabTantangan utama guru adalah pengggunaan aplikasi pembelajaran berbasis digital. Guru dituntut harus cepat akrab dengan teknologi untuk mendukung pembelajaran lainnya seperti kesulitan akses sinyal internet, perbedaan kebutuhan belajar siswa, hingga memilah dan memilih materi ajar tanpa mengorbankan Apa saja tantangan sekolah dalam mendukung suksesnya pembelajaran daring?JawabTantangan utama sekolah adalah menyediakan fasilitas belajar online untuk guru dan siswa seperti pendataan penyaluran kuota internet, program pelatihan guru, hingga menjadi kolaborator atas komunikasi guru, siswa, dan wali Apa saja tantangan orang tua dalam mendukung anaknya belajar daring?JawabTantangan orang tua biasanya berkisar pada pembelian kebutuhan kuota internet dan menyediakan ruangan atau tempat belajar yang nyaman untuk Seberapa penting pendampingan orang tua ketika anak belajar online di rumah?JawabSangat penting. Tanpa pendampingan, siswa akan kelabakan belajar di rumah. Siswa hanyalah manusia biasa yang belum sepenuhnya mampu belajar secara Apakah kurikulum darurat bermanfaat untuk menyukseskan pembelajaran daring?JawabTergantung. Tidak semua guru dan sekolah bisa menerapkan kurikulum darurat karena tantangan tiap-tiap sekolah Apakah semua guru boleh menggunakan kurikulum darurat?JawabBoleh saja. Meski begitu, harus disesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan para peserta Apa saja manfaat yang didapat siswa selama belajar daring?JawabSiswa lebih mengenal berbagai media pembelajaran berbasis digital. Selain itu, siswa juga bisa belajar dari Apa saja manfaat yang didapatkan guru selama mengajar daring?JawabUtamanya adalah penguasaan teknologi pembelajaran. Selain itu, semakin ke sini guru semakin bisa menghadirkan inovasi dan kreasi pembelajaran dalam mendukung upaya digitalisasi Bagaimana cara mewujudkan pembelajaran daring efektif dan menyenangkan?JawabBanyak komponen pembelajaran yang harus dimaksimalkan mulai dari kesehatan siswa, kesiapan siswa, kesiapan guru, hingga kesiapan sarana dan prasarana belajar lebih jelasnya silakan baca di 10 Kiat Mewujudkan PJJ yang Efektif dan Menyenangkan18. Apa saja keluh kesah siswa selama belajar daring?JawabKeluh siswa mungkin saja banyak dan beragam yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tempat mereka belajar. Biasanya berkisar tentang ketiadaan gadget, tidak ada kuota, hingga jaringan internet yang tidak bisa dibaca di Keluh Kesah Siswa Selama Pembelajaran Daring19. Apa saja kendala belajar online yang biasanya dirasakan siswa?JawabCukup banyak kendala. Bahkan, kendala tersebut tidak hanya datang dari siswa melainkan juga dari orang tua, guru, hingga bisa dibaca di Ragam Kekurangan dan Kendala Belajar Daring20. Bagaimana cara menumbuhkan perhatian belajar siswa selama pembelajaran daring berlangsung?JawabCara terbaik untuk menumbuhkan perhatian belajar siswa selama pembelajaran daring ialah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan siswa subjek, dan jadikan pula mereka objek belajar. Mintalah mereka untuk berbicara, berargumen, dan berpendapat, lalu jangan lupa beri siswa Apakah kegiatan belajar daring mampu meningkatkan produktivitas belajar siswa?JawabSelama siswa tidak bosan dan tugas tidak terlalu menumpuk, sebenarnya produktivitas belajar mereka bisa ialah dengan menghadirkan catatan aktivitas belajar harian bersama pendampingan oleh guru dan orang tua,22. Apakah pembelajaran daring akan dipermanenkan?JawabTidak. Pembelajaran daring hanyalah bagaimanapun, belajar tatap muka itu lebih efektif. Meski begitu, perlu juga dikolaborasikan dengan pembelajaran daring atau yang kita kenal dengan istilah Blended mau memahami lebih lanjut, silakan baca di Langkah-langkah dan Manfaat Blended Learning23. Apakah dalam pembelajaran daring harus ada sinyal internet?JawabYa. Jikalau tidak ada sinyal internet maka pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan. Pun demikian dengan kebutuhan lainnya seperti gawai dan kuota Bagaimana cara menggelar pembelajaran daring di sekolah 3T?JawabBelum bisa selama tidak tersedia jaringan internet. Agar sukses, sekolah 3T selama pandemi bisa menerapkan sistem belajar luring, sistem belajar guru kunjung, atau membentuk kelompok Apakah banyak siswa yang absen saat belajar online dari rumah? Bagaimana cara mengatasinya?JawabTerkadang cukup banyak siswa yang bolos saat belajar online seraya berdalih bahwa ā€œaku tidak punya kuota internetā€.Cara mengatasinya adalah dengan menjalin komunikasi dan keterbukaan antara pihak guru, siswa, dan orang Mengapa saat belajar daring kuota internet cepat habis?JawabSalah satu penyebab mengapa kuota internet cepat habis saat belajar daring adalah penggunaan media pembelajaran yang boros kuota seperti Zoom, Google Meet, dan mengatasinya, perlu ada variasi mengajar dengan menggunakan media ajar lain yang tidak memerlukan terlalu banyak kuota Apakah pembelajaran daring sama bagusnya dengan pembelajaran tatap muka?JawabTentu saja pembelajaran tatap muka lebih baik. Namun pembelajaran daring bisa disebut sebagai opsi saja, selama ini pembelajaran daring telah mengakibatkan penurunan kualitas pendidikan bisa dibaca di Benarkah PJJ Telah Menurunkan Kualitas Pendidikan Karakter Para Generasi Muda?28. Seperti apa pembelajaran daring yang ideal itu?JawabPembelajaran daring yang ideal dapat terwujud ketika ada siswa, ada guru, ada sinyal internet yang stabil, ada gadget, ada perhatian belajar, aktif, kreatif, inovatif, dan banyak variasi metode Apa saja kompetensi yang perlu diperbaharui oleh guru dalam mengajar daring?JawabKompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Digital. Sebenarnya ada 9, yang selengkapnya bisa disimak di 9 Kompetensi Utama Para Guru dan Siswa Abad 2130. Apa saja harapan siswa untuk pembelajaran daring?JawabHarapan yang paling utama ialah pemenuhan kebutuhan saran dan prasarana. Selain itu, siswa mengharapkan adanya variasi mengajar dan tidak terlalu banyak Apa saja harapan guru untuk pembelajaran daring?JawabHarapan guru relatif sama, yaitu pemenuhan fasilitas belajar-mengajar online. Selain itu, diharapkan bagi tiap-tiap Dikbud daerah untuk rutin menggelar pelatihan pembelajaran berbasis digital untuk Bagaimana dengan harapan orang tua selama mendampingi siswa belajar dari rumah?JawabHarapan utama orang tua adalah segera digelar pembelajaran tatap muka. Terkadang mereka cukup sibuk mencari rupiah sehingga tidak sempat mendampingi anak dalam waktu yang demikian pula dari sisi kebutuhan belajar daring seperti kuota internet dan semua orang tua mampu membeli kuota secara rutin. Maka dari itu, penyaluran kuota internet harus tepat Dari sekian banyak gagasan, apa sebenarnya poin utama dan terpenting dari pembelajaran daring?JawabPoin terpenting nan utama dari pembelajaran daring bukanlah sinyal internet melainkan bagaimana caranya agar tiap-tiap siswa di negeri ini bisa mendapatkan akses atau layanan pendidikan yang setara.***Demikianlah 33 contoh pertanyaan tentang pembelajaran daring beserta jawabannya. Semoga ulasan ini bisa membantumu agar lebih memahami tentang belajar online secara lebih ya, jikalau ada pertanyaan lain atau permintaan ulasan baru terkait dengan tema ā€œbelajar daringā€, silakan request di kolom komentar Guru
2 Kelompok MGMP diberikan pelatihan tentang cara pembuatan herbarium kering. 3. Kelompok MGMP diberikan pelatihan tentang cara pembuatan herbarium basah. 4. Kelompok MGMP diberikan pengetahun dasar tentang manfaat herbarium sebagai media pembelajaran di dalam kelas. 5. Kelompok MGMP diberikan pemahaman bagaimana cara penyimpanan herbarium. III.
Pengertian Media Pembelajaran – Secara sederhana, media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari buku sampai penggunaan perangkat elektronik dikelas. Media pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan atau memvisualisasikan suatu materi yang sulit dipahami jika hanya menggunakan ucapan verbal. Misalnya, penjelasan tentang siklus air, sistem pencernaan ataupun sistem pernapasan pada manusia. Nah, diartikel ini kita akan membahas lebih jauh tentang media pembelajaran, mulai dari fungsi, manfaat, jenis jenis dan contoh media pembelajaran. Daftar Isi ArtikelPengertian Media PembelajaranPengertian Media Pembelajaran Menurut Para AhliFungsi Media PembelajaranA. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Levie & LentzB. Fungsi Media Pembelajaran Secara UmumMacam-Macam Jenis Media Pembelajaran Manfaat Media PembelajaranA. Manfaat Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Kemp & Dayton 1985B. Manfaat Media Pembelajaran Bagi GuruC. Manfaat Media Pembelajaran Bagi SiswaKarakteristik Media PembelajaranKriteria Pemilihan Media PembelajaranContoh Media Pembelajaran ARTIKEL LAINNYA Pengertian Media Pembelajaran Pengertian media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk membantu merangsang pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Media tersebut dapat berupa alat ataupun bahan mengajar. Dalam pengertian lain, media pembelajaran adalah bahan, alat atau segala sumber daya yang digunakan dalam proses penyampaian informasi guru kepada murid. Baik berbentuk fisik ataupun piranti lunak. Menurut H. Malik 1994, Pengertian Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan. Menurut Gerlach dan Ely 1971 Media belajar merupakan alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Latuheru, Definisi media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi, komunikasi, edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya. Kesimpulan Pengertian Media Pembelajaran adalah alat, bahan atau segala sumber daya yang digunakan untuk menyampaikan materi-materi pelajaran dari guru kepada murid-murid dalam proses kegiatan belajar mengajar. Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai beragam fungsi. Secara definisi, fungsi-fungsi tersebut kadang berbeda, semuanya tergantung siapa ahli yang menjabarkannya. Berikut adalah fungsi media pembelajaran; Fungsi Atensi adalah menarik perhatian siswa agar semakin berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada isi materi pelajaran Fungsi Afektif adalah kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca. Misalnya teks bergambar Fungsi Kognitif Mempermudah memahami dan mengingat informasi Fungsi Kompensantoris Mengakomodasi/membantu siswa yang lemah dan lambat menerima pelajaran yang disajikan secara verbal atau teks B. Fungsi Media Pembelajaran Secara Umum 1. Menarik Perhatian Siswa Terkadang siswa kurang tertarik atau antusias terhadap suatu pelajaran dikarenakan materi pelajaran yang sulit dan susah dicerna. Dengan media pembelajaran, suasana kelas akan lebih fresh dan siswa dapat lebih berkonsentrasi, terlebih ketika media pembelajaran yang digunakan bersifat unik dan menarik. 2. Memperjelas Penyampaian Pesan Dalam pelajaran, terkadang ada hal-hal berkonsep abstrak yang sulit bila dijelaskan secara lisan. Misalnya bagian-bagian tubuh manusia. Dengan media pembelajaran, seperti misalnya video, gambar ataupun kerangka manusia tiruan. Siswa akan lebih jelas memahami apa yang dijelaskan oleh guru di kelas. 3. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu dan Biaya Ketika menjelaskan tentang misalnya hewan-hewan karnivora. Tidak mungkin rasanya kita membawa Harimau, singa atau buaya kedalam kelas. Dengan media pembelajaran seperti gambar, siswa mengerti apa yang dimaksudkan guru walaupun belum melihat bentuk objek secara langsung. 4. Menghindari Kesalahan Tafsir Ketika guru berbicara secara verbal, sudut pandang murid kadang berbeda antara satu dengan lainnya dan maksud yang disampaikan guru berbeda dengan pemahaman para murid. Dengan media pembelajaran tafsir sebuah teori menjadi sama dan tidak ada kesalah pahaman informasi. 5. Mengakomodasi Perbedaan Tipe Gaya Belajar Siswa Manusia dibekali kemampuan berbeda-beda, termasuk dalam hal gaya belajar. Dalam sebuah teori, setidaknya ada 3 tipe gaya belajar, yakni Visual, auditori dan kinestetik. Dengan memperpadukan media pembelajaran dalam bentuk audio, audio video, gambar atau tulisan. Siswa yang lemah dalam menangkap pelajaran secara lisan bisa tertutupi dengan media pembelajan lain yang lebih dia pahami. 6. Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran Secara Efektif Dengan media pembelajaran, proses belajar mengajar dikelas diharapkan sukses sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh tenaga pendidik di kelas. Selain yang disebutkan diatas masih banyak fungsi-fungsi media belajar lain yang dikemukakan oleh beberapa tokoh seperti misalnya Fungsi semantik, fungsi manipulatif, fungsi psikologis. fungsi motivasi, fungsi sosio kultura dan lain sebagainya. Namun defenisi kesemuanya itu, secara umum tetap mengacu pada fungsi-fungsi umum yang telah dijabarkan pada poin B diatas. Macam-Macam Jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis. Diantara jenis jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut; JENIS MEDIA CONTOH MEDIA PEMBELAJARAN Media Cetak Buku, modul, majalah, gambar, poster, peta, foto-foto, majalah dinding, papan planel, LKS, guntingan koran, handout Media Audio Siaran radio, cd/dvd, podcast, lagu, musik, file mp3, telepon, lab bahasa Media Audio Visual Film, televisi, video Multimedia Interaktif Game, aplikasi-aplikasi berbasis android dll. E-Learning Udemy, codeacademy, ruangguru, zenius, google classroom, dll Media Realia Tumbuhan, bebatuan, pepohonan, mata uang dll 1. Media Cetak Print Out Media pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks, gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai informasi belajar. Media cetak terbagi kedalam 3 golongan, yakni 1 media cetak lepas buku, modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan foto-foto. 2 Media cetak dipajang poster, peta, papan planel, mading dan 3 Media cetak diproyeksikan seperti OHP atau slide proyektor. 2. Media Audio Media audio adalah media berbasis suara. bunyi-bunyian dan kesan non-verbal. Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio diantaranya radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dll. 3. Media Audio Visual Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaaan. Media ini adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat. 4. Multimedia Interaktif Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan pengguna. 5. E-Learning E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan komputer/laptop yang terhubung dengan jaringan komputer ataupun jaringan internet. Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak diterapkan. Elektronik learning atau e learning mencakup pembelajaran berbasis website, mobile m-learning dan juga blended learning. 6. Media Realia Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam kehidupan nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat ditemukan disekitar tempat belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tumbuhan, bebatuan, pepohonan dsb. Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai manfaat-manfaat tersendiri entah itu bagi guru ataupun bagi siswa. Berikut ini adalah beberapa manfaat media pembelajaran; Penyeragaman penyampaian materi pelajaran Proses belajar mengajal menjadi lebih menarik, jelas dan interaktif Efisiensi waktu dan tenaga Meningkatkan kualitas hasil belajar para murid Memungkinkan kegiatan mengajar yang flexible atau dapat dilakukan dimana saja Menumbuhkan sikap positif siswa. B. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Guru Memudahkan guru dalam menjelaskan materi rumit Metode pembelajaran yang digunakan bisa lebih bervariasi Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga Dapat lebih mudah memfokuskan perhatian murid pada materi yang sedang dipelajari Menata suasana kelas agar lebih hidup dan interaktif Membuat siswa menjadi lebih aktif di kelas dan tidak mudah merasa bosan di kelas Tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar secara efektif. C. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa Bisa lebih memahami materi yang disampaikan pengajar Pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah dimengerti Kualitas belajar siswa meningkat Proses belajar dapat dilakukan dimana saja Mendukung pembelajaran mandiri atau otodidak Membangkitkan motivasi, minat dan keinginan belajar Karakteristik Media Pembelajaran Media pembelajaran mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya. Karakteristik tersebut dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga penggunannya dalam proses kbm. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat unsur unsur berupa bentuk, garis, tekstur dsb Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini diterima melalui indra pendengaran atau telinga Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan dilihat secara bersamaan Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan pembelajaran. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Dalam menggunakan media pembelajaran guru harus memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran. Untuk itu ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran. Menurut Hernawan 2007 39 setidaknya ada 3 hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, diantaranya Tujuan pemilihan media Karakteristik Media Alternatif Media pembelajaran yang dipilih. Contoh Media Pembelajaran Berikut ini adalah contoh-contoh media pembelajaran. Contoh ini sebetulnya telah tertuang dalam tabel jenis media pembelajaran di sub bab sebelumnya; Contoh Media Pembelajaran Cetak Buku, gambar, papan flanel, kliping koran dll Contoh Media Pembelajaran Audio & Audio Visual Video, podcast, siaran radio dll Contoh Multimedia Interaktif Game, aplikasi pembelajaran berbasis android dll Demikian artikel singkat berkenaan dengan media pembelajaran, mulai dari apa itu arti definisi media pembelajaran, fungsi, manfaat, tujuan, jenis jenis dan juga contoh media pembelajaran. Semoga tulisan ini bermanfaat. JosepHayon (2009:43) mengemukakan ciri-ciri wacana tulis sebagai berikut: (1) biasanya panjang dan menggunakan bentuk bahasa yang baku, (2) wacana tulis dapat dilihat kembali tanpa ada perbedaan unit - unit kebahasaanya, dan (3) wacana tulis biasanya mempunyai unsur kebahasaan yang lengkap ( tidak ada penghilangan bagian - bagianya). 3 Soal Pilgan Materi Strategi Pembelajaran18. Dalam keterampilan mengelola kelas yang harus diperhatikan guru agar efektif, kecuali ....a. Menekankan hal-hal yang positifb. Tindakan dan kata-kata guru dapat menggugah siswa untuk belajarc. Penggunaan variasi dalam mengajard. Mengulangi penjelasan yang tidak perluJawaband. Mengulangi penjelasan yang tidak perlu19. Sebelum memberi tugas Pak Ali terlebih dahulu menjelaskan tugas yang harus dikerjakan. Hal ini merupakan sikap tanggap Pak Ali terhadap proses kerja siswa pada awal dimulainya tugas tersebut, dengan cara mendekati setiap siswa yang belajar secara perorangan, apakah semua sudah berjalan lancar dan memadai. Kegiatan yang dilakukan Pak Ali merupakan komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam hal ....a. Mengadakan pendekatan secara pribadib. Membimbing dan memudahkan belajarc. Mengorganisasikan kegiatan pembelajarand. Merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaranJawabanb. Membimbing dan memudahkan belajar20. Adi dalam kegiatan pengayaan membantu menjelaskan kepada siswa lain dalam memahami proses terjadinya gerhana bulan. Jenis kegiatan pengayaan yang dilakukan melalui Adi terhadap teman-temannya adalah mengembangkan ....a. Media pembelajaranb. Latihanc. Sumber pembelajarand. Tutor sebayaJawaband. Tutor sebaya21. Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa, sedangkan tujuan keterampilan menutup pelajaran adalah ....a. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan intib. Mengetahui nilai siswa dalam kegiatan pembelajaranc. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajarand. Mengetahui keberhasilan guru dalam memberikan evaluasiJawabanc. Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran22. Pada mata pelajaran Sains, Pak Ali membawa alat bantu mengajar berupa model ā€œRangka tubuh manusiaā€. Pada kegiatan tersebut Pak Ali sudah menerapkan keterampilan membuka pelajaran dengan cara …a. Menimbulkan motivasib. Menarik perhatianc. Memberi acuand. Membuat kaitanJawabanb. Menarik perhatian23. Dalam melaksanakan kegiatan pengayaan, menurut Arikunto faktor yang harus diperhatikan guru pada siswa adalah ....a. Kegiatan di luar kelas lebih disukai oleh siswab. Kegiatan yang disukai siswa hanya di belakang mejac. Kegiatan yang sifatnya penjelasand. Kegiatan yang menuntut waktu lamaJawabana. Kegiatan di luar kelas lebih disukai oleh siswa24. Pak Ali memberi tugas kepada siswa kelas V untuk meringkas cerita tentang terjadinya gerhana. Setelah ringkasan dikumpulkan, Pak Ali memeriksa ringkasan Budi, hasilnya sangat bagus, dan memuji ringkasan Budi. Ketika memeriksa ringkasan Adi, Pak Ali merasa ringkasan Adi kurang baik dan tidak lengkap. Lalu Pak Ali meminta Adi untuk memperbaiki ringkasannya. Kegiatan Pak Ali dalam memberi tugas kepada Adi merupakan kegiatan pengelolaan kelas didasarkan pada pendekatan ....a. Iklim sosio-ekonomib. Iklim sosio-emosionalc. Proses kelompokd. Modifikasi tingkah lakuJawaband. Modifikasi tingkah laku25. Di tengah-tengah inti pembelajaran, Pak Ali memberi pertanyaan ā€œBagaimana proses terjadinya hujanā€ kepada Susi, sejenak Susi berpikir, lalu teman yang lain mencemoohkan agar Susi cepat menjawab. Padahal pertanyaan itu sering dialami oleh Susi. Lalu Pak Ali memberi rambu-rambu tentang terjadinya hujan. Contoh tersebut merupakan masalah ....a. Pengelolaan kelasb. Pengelolaan pembelajaranc. Mengembangkan latihand. Mengembangkan mediaJawabanb. Pengelolaan pembelajaran26. Berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran disebut ….a. Metode mengajarb. Strategi pembelajaranc. Teknik pembelajarand. Pendekatan pembelajaranJawabana. Metode mengajar27. Proses internal yang digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir sebagai suatu proses kontrol pada komponen tujuan pembelajaran menurut Gagne, Briggs, dan Wagner termasuk dalam kemampuan …a. Keterampilan intelektualb. Strategi kognitifc. Informasi verbald. SikapJawabanb. Strategi kognitif28. Pak Ali memberi tugas kepada siswa kelas VI untuk mendiskusikan masalah terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Lalu Pak Ali membagi 5 kelompok dengan jumlah siswa 6 orang per kelompok. Pada saat memanas Ani merasa lebih pintar lalu mendominasi kegiatan diskusi tersebut. Adi lalu mengambil alih keadaan tersebut dengan memberikan kesempatan yang lain untuk memberi masukan. Pengambilalihan oleh Adi merupakan pengaruh psiko-sosial antarsiswa di kelas dalam hal ....a. Normab. Kebersamaanc. Persahabatand. KepemimpinanJawaband. Kepemimpinan29. Pada penerimaan siswa baru di SD Darma Karya, salah satu yang harus diperhatikan adalah mengambil formulir pendaftaran, dengan peminat yang banyak, lalu para orang tua mengantri dengan sabar pengambilan formulir tersebut. Contoh proses penerimaan siswa baru tersebut menunjukkan suatu ....a. Disiplinb. Kesabaranc. Kebudayaand. KebiasaanJawabana. Disiplin30. Pada pelajaran IPS di kelas V, Budi dan Hasan yang duduk di belakang berbicara berdua hingga mengganggu proses pembelajaran. Untuk menangani kejadian tersebut lalu Pak Ali memindahkan Hasan duduk di paling depan. Tindakan Pak Ali tersebut telah melakukan strategi penanganan disiplin kelas dalam hal ....a. Menangani gangguan ringanb. Menangani prilaku agresifc. Menangani gangguan beratd. Menangani gangguan sedangJawabanb. Menangani prilaku agresif31. Budi sebagai ketua kelas diberikan tugas oleh gurunya untuk membuat aturan kelas. Salah satunya adalah siswa diharuskan sebelum pelajaran dimulai membuat cerita sesuai dengan topik yang akan dipelajari. Tugas yang diberikan guru tersebut merupakan penanaman disiplin kelas dalam hal ....a. Aturan secara fleksibelb. Meningkatkan partisipasi siswac. Menyesuaikan aturan sesuai dengan tingkat perkembangan anakd. Melibatkan guruJawabanb. Meningkatkan partisipasi siswa32. Arah dari suatu program pembelajaran berupa standar kompetensi, hal tersebut merupakan komponen perencanaan pembelajaran dalam hal ....a. Tujuanb. Materic. Strategid. PenilaianJawabana. Tujuan33. Dalam penyusunan silabus prinsip yang harus diperhatikan adalah ....a. Bersifat fleksibelb. Berdasarkan kondisi siswac. Memenuhi kebenaran ilmiahd. Berdasarkan kurikulum yang berlakuJawabanc. Memenuhi kebenaran ilmiah34. Pada mata pelajaran IPA, Pak Ali memberi tugas kepada siswanya untuk membawa lampu senter, baterai, kabel, cutter, isolasi untuk membuat penerangan ruangan melalui percobaan serta mengamati secara proses. Contoh di atas mengisyaratkan bahwa Pak Ali sedang memberi pengalaman kepada siswanya dengan memakai metode …a. Demonstrasib. Eksperimenc. Diskusid. SimulasiJawabanb. Eksperimen
Pasalnya banyak lulusan yang sudah bekerja banyak menyesal mengapa ketika di sekolah dulu dia tidak belajar Bahasa Inggris dengan baik dan benar. Akibatnya, karir mereka harus berhenti atau tertunda karena tidak mengguasai bahasa asing ini, Hambatan ke-dua adalah banyaknya siswa yang menganggapnya bahasa Inggris sebagai pelajaran yang sulit.

Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 090003 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81dc2119d80c39 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

MODELPEMBELAJARAN TENTANG TATA SURYA DI SEKOLAH DASAR Sebuah Alternatif Model Pembelajaran Skip siswa memiliki banyak pertanyaan yang sulit terjawab karena media yang terbatas; (5) siswa kurang tertarik dengan model belajar tersebut; (6) siswa hanya memperoleh pengetahuan pada tingkat ranah kognitif, yakni berupa identifikasi; (7) siswa Evaluasi Media PembelajaranEvaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses pembelajaran. Idealnya, efektivitas pelaksanaan proses pembelajaran diukur dari dua aspek, yaitu 1 bukti-bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang dihasilkan oleh sistem pembelajaran, dan 2 bukti-bukti yang menunjukkan berapa banyak kontribusi sumbangan media atau media program terhadap keberhasilan dan keefektifan proses pembelajaran itu. Evaluasi tentang kedua aspek tersebut masih terasa sulit untuk dikerjakan, karena sering kali media tidak bekerja sebagai bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. A. PROSES EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN. Apabila media dirancang sebagai bagian integral dari proses pembelajaran, maka pada saat mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran, hal ini sudah termasuk pula evaluasi terhadap media yang digunakan. Data empiris yang berkaitan dengan media pembelajaran, secara umum bersumber dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini. a. Apakah media pembelajaran yang digunakan efektif? b. Dapatkah media pembelajaran itu diperbaiki dan ditingkatkan? c. Apakah media pembelajaran itu efektif dari segi biaya dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa? d. Kriteria apa yang digunakan untuk memilih media pembelajaran itu? e. Apakah isi pembelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu? f. Apakah prinsip-prinsip utama penggunaan media yang dipilih telah diterapkan? g. Apakah media pembelajaran yang dipilih dan digunakan benar-benar mendapatkan hasil belajar yang direncanakan? h. Bagaimana sikap siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan? B. TUJUAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN. Tujuan evaluasi media pembelajaran berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu sebagai berikut. a. Menentukan efektivitas media pembelajaran yang digunakan. b. Menentukan perbaikan atau peningkatan media pembelajaran yang digunakan c. Menetapkan cost-effective media yang digunakan, dilihat dari hasil belajar siswa. d. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas. e. Menentukan ketepatan isi pelajaran yang disajikan dengan media tersebut. f. Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. g. Mengetahui bahwa media pembelajaran tersebut benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan. h. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok interview perorangan, observasi mengenai perilaku siswa dan evaluasi media yang telah tersedia. Kegagalan mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, tentu saja merupakan indikasi adanya ketidakberesan dalam proses pembelajaran, khususnya penggunaan media pembelajaran. Dengan melakukan diskusi bersama siswa, maka kita akan dapat memperoleh informasi, bahwa siswa misalnya, lebih menyenangi belajar mandiri, dari pada belajar dengan pilihan media kita, atau siswa tidak menyukai penyajian materi pelajaran yang disajikan dengan menggunakan media transparansi, dan mereka merasa bahwa mereka akan dapat belajar lebih banyak lagi, jika pelajaran tersebut disajikan melalui video atau film. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa evaluasi bukanlah akhir dari siklus pembelajaran, tetapi justru merupakan awal dari suatu siklus pembelajaran berikutnya. C. KRITERIA EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Walker dan Hess 1984206 memberikan kriteria dalam me-review media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas. 1. Kualitas isi dan tujuan a. Ketepatan b. Kepentingan. c. kelengkapan d. Keseimbangan. e. Minat atau perhatian. f. Keadilan. g. Kesesuaian dengan situasi siswa. 2. Kualitas pembelajaran. a. Memberikan kesempatan belajar. b. Memberikan bantuan untuk belajar. c. Kualitas memotivasi. d. Fleksibilitas pembelajarannya. e. dengan program pembelajaran Kualitas sosial interaksi pembelajarannya. g. Kualitas tes dan penilaiannya. h. Dapat memberi dampak bagi siswa. i. Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya. 3. Kualitas teknis. a. Keterbacaan. b. Mudah digunakan. c. Kualitas tampilan atau layangan. d. Kualitas penanganan jawaban. e. Kualitas pengelolaan programnya. f. Kualitas pendokumentasiannya. D. MACAM MACAM EVALUASI Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kita kenal yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran termasuk ke dalamnya media untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Dalam bentuk finalnya, setelah diperbaiki dan disempurnakan orang lain atau mungkin anda sendiri, akan mengumpulkan data untuk menentukan apakah media yang anda buat itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif seperti yang anda laporkan. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif. Kegiatan evaluasi dalam program pengembangan media pendidikan di sini akan dititikberatkan pada kegiatan evaluasi formatif. Adanya komponen evaluasi formatif dalam proses pengembangan media pendidikan ini membedakan prosedur empiris ini dari pendekatan-pendekatan filosofis dan teoretis. Efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan tidak hanya bersifat teoritis tetapi benar-benar telah dibuktikan di lapangan. D. TAHAP TAHAP EVALUASI Ada tiga tahapan evaluasi formatif yaitu evaluasi satu lawan satu one to one, evaluasi kelompok kecil small group evaluation dan evaluasi lapangan field evaluation. Arief s. Sadiman dkk. 2002,175 1. Evaluasi satu lawan satu Pada tahap ini pilihlah dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang anda buat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau media itu anda disain untuk belajar mandiri, biarkan dia mempelajarinya sementara anda mengamatinya. Ke dua orang siswa yang anda pilih tersebut hendaknya satu orang dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit di bawah rata-rata dan satu orang lagi di atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut a. jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang Anda buat tersebut; b. katakan kepada mereka bahwa apabila nanti mereka berbuat salah bukanlah karena kekurangan mereka tetapi karena kekurang sempurnaan media tersebut, sehingga perlu diperbaiki; c. usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut. d. berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap topik yang dimediakan; e. sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit untuk dipahami; apakah contoh-contohnya, penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang lain; f. berikan tes yang mengukur keberhasilan media tersebutpost test; dan g analisis informasi yang terkumpul. Beberapa informasi yang dapat anda peroleh lewat kegiatan ini antara lain kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian yang tak jelas, kesalahan dalam memilih lambang-lambang visual, Kurangnya contoh, terlalu banyak atau sedikitnya materi, urutan penyajian yang keliru, pertanyaan atau petunjuk kurang jelas tujuan tak sesuai dengan materi dan sebagainya. Jumlah dua orang untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Setelah selesai, anda bisa mencobakannya kepada beberapa orang siswa yang lain dengan prosedur yang sama Anda dapat juga mencobakannya kepada ahli bidang studicontent expert. Mereka sering kali memberikan umpan balik yang bermanfaat. Atas dasar data atau informasi dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke kelompok kecil. 2. Evaluasi Kelompok Kecil. Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau media tersebut anda buat untuk siswa kelas I SMP maka pilihlah 10-20 orang siswa dari kelas I SMP. Mengapa jumlah tersebut? Sebab kalau kurang dari 10 data yang anda peroleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya bila lebih dari 20 data atau informasi yang anda peroleh melebihi yang Anda perlukan dan kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil. Prosedur yang perlu ditempuh adalah a.- jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya; b.berikan tes awal pretest untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan; c.sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut; d. catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan baik langsung ataupun tak langsung selama penyajian media e. berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai post test; f. Bagikan kuesioner dan minta siswa untuk mengisinya. Apabila mungkin adakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa. Beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan antara lain menarik tidaknya media tersebut, apa sebabnya; mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan; konsistensi tujuan dan materi program; cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberikan. Apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah ditanyakan lewat kuesioner, informasi yang lebih detail dan jauh dapat dicari lewat diskusi ini; dan g.Analisis data-data yang terkumpul. Atas dasar umpan balik semua ini media disempurnakan. 3. Evaluasi lapangan Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu anda lakukan. Usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas tentulah media yang kita buat sudah mendekati kesempurnaannya. Namun dengan itu masih harus dibuktikan. Lewat evaluasi lapangan inilah kebolehan media yang kita buat itu diuji. Pilih sekitar 30 orang siswa dengan berbagai karakteristiktingkat kepandaian, kelas, latar belakang jenis kelamin, usia. Kemajuan belajar dan sebagainya sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua tahap evaluasi terdahulu maupun lebih-lebih lagi untuk tahap evaluasi lapangan adalah apa yang disebut efek halo hallo effect.Situasi seperti muncul apabila media kita cobakan pada kelompok responden yang salah. Maksudnya apabila kita membuat program film bingkai lalu mencobakannya kepada siswa-siswa yang belum pernah melihat program film bingkai, atau transparansi OHP dan film kepada siswa-siswa yang belum pernah memperoleh sajian dengan transparansi atau melihat film. Pada situasi seperti ini informasi yang anda peroleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat dipercaya. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut a. mula-mula pilih siswa-siswa yang benar-benar mewakili populasi target, kira-kira 30 orang siswa. Usahakan agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan dan keterampilan siswa yang ada. Tes kemampuan awal perlu dilakukan bila karakteristik siswa belum diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan. Tetapi bila kita kenal benar siswa-siswa yang akan dipakai dalam uji coba tak perlu tes itu dilakukan; b.jelaskan kepada mereka maksud uji lapangan tersebut dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan. Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengeritik bahan-bahan atau media yang diberikan, karena mereka beranggapan sudah benar dan efektif. Usahakan mereka bersikap relaks dan berani mengemukakan penilaian Jauhkan sedapat mungkin perasaan bahwa uji coba ini menguji kemampuan mereka; c berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topik yang dimediakan; d. sajikan media tersebut kepada mereka. Bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencana pembuatannya Untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil atau belajar mandiri; e.catat semua respon yang muncul dan siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan; f. berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini post test dibandingkan dengan hasil tes pertamapre test akan menunjukkan seberapa efektif dan efisien media yang anda buat tersebut. g. berikan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap mereka terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya; dan h. ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh dengan kegiatan-kegiatan tadi kemampuan awal, sekor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian dan sebagainya. Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin disempurnakan. Demikianlah, dengan ketiga tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektivitas dan efisiensi media yang kita kembangkan. ___________________________ Sumber Arief s. Sadiman, dkk, 2002, media pendidikan, Jakarta raja grafindo persada Azhar Arsyad, 2002, media pembelajaran, Jakarta raja grafindo persada. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011, media pembelajaran, Bogor ghalia LyxPM.
  • 1shlam8628.pages.dev/316
  • 1shlam8628.pages.dev/224
  • 1shlam8628.pages.dev/321
  • 1shlam8628.pages.dev/203
  • 1shlam8628.pages.dev/286
  • 1shlam8628.pages.dev/249
  • 1shlam8628.pages.dev/137
  • 1shlam8628.pages.dev/46
  • 1shlam8628.pages.dev/295
  • pertanyaan sulit tentang media pembelajaran